TRIBUNRAKYAT.ID-DIbalik ‘di-non job’-nya Yeni Suharyani dari jabatannya sebagai Sekretaris Kecamatan Pondok Gede dan posisinya digantikan oleh M Farid , pendiri LSM jeko, Bob Hs, mencium adanya politisasi di jalur birokrasi Pemerintah Kota Bekasi.
Pasalnya, sebut Bob, diketahui kalau Yeni itu orangnya Rajmat Effendi ysng tak lain adalah Ketua DPD Golkar Kita Bekasi.
” Di sisi lain, kita ketahui bersama kalau Walikota Bekasi saat ini Tri Adhianto adalah Ketua Umum DPC PDI-P Kota Bekasi,” ujar Bob.
Yeni diketahui sejatinya akan memasuki masa pensiun pada 1 Oktober mendatang atau tinggal dua minggu lagi.
“Penonjoban Yeni menjadi salah satu bukti arogansi pemerintahan di Kota Bekasi di tangan Tri Adhianto sang walikota,” ujar Bob.
Jika Pemerintah Kota Bekasi, khususnya Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BKPSDM) Kota Bekasi punya sikap bijak, toh bisa meninggu dua minggu lagi menunggu yang bersangkutan pensiun, baru kursinya diserahkan ke yang lain.
Adanya dugaan politisasi birokrasi ini, sambung Bob, akan membuat keresahan di lingkungan ASN Kota Bekasi.
Seperti diketahui, Yeni Suharyani dahulu merupakan Sekretaris Kecamatan Pondok Gede (Poge) sebenarnya akan purna bakti (pensiun) pada tanggal 30 September 2023.
Namun ibu berkerudung ini terpaksa melepas jabatannya lebih cepat dan diganti oleh M.Farid. Kedua nya pun melakukan acara Sertijab di kantor Kecamatan Pondok Gede pada Rabu (13/09/23)
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi 1 DPRD Kota Bekasi Faisal SE membenarkan dirinya juga mendapat informasi tersebut.
Faisal menyesalkan sikap Walikota Bekasi Tri Adhianto dan Kepala BKPSDM Nadih Arifin yang melakukan hal tersebut.
“Bu Yeni itu kan pensiun akhir bulan September 2023. Kenapa harus dipaksa diganti dan disuruh mundur sebelum waktunya,” ucap politisi asal Partai Golkar ini
Faisal yang juga Ketua PK Pondok Gede Kota Bekasi ini menegaskan, Komisi I akan memanggil Kepala BKPSDM untuk dimintai penjelasannya. apa alasannya memperlakukan ASN seperti itu. ( hendri)