TRIBUNRAKYAT.ID – Harapan besar dimiliki Tim bulutangkis Indonesia untuk meraih gelar juara Kumamoto Japan Masters 2023 tunggal putri, lewat aksi Gregoria Mariska Tunjung. Pemain berusia 24 itu akan menghadapi unggulan ketiga asal Tiongkok, Chen Yu Fei pada partai final di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Minggu (19/11/23), mulai pukul 09.00 WIB.
Ini menjadi ajang pembuktian bagi Gregoria bahwa ia bukanlah atlet ‘kaleng-kaleng’, lewat pencapaian yang diraihnya dalam setahun terakhir. Dimulai sejak menjuarai turnamen level Super 300, Spanyol Masters 2023, bulan April lalu, Gregoria berhasil menembus partai final turnamen level Super 500 di Malaysia Masters 2023, satu bulan kemudian. Namun ia kandas di tangan Akane Yamaguchi (Jepang) usai menyerah 17-21 dan 7-21 pada partai final.
Pada turnamen yang sama, level Super 500 Japan Masters 2023 kali ini, Gregoria kembali tapaki partai final dengan menantang, Chen Yu Fei. Pebulutangkis peringkat tiga dunia itu jelas bukan lawan yang mudah bagi Gregoria. “Besok di final lawan Chen Yu Fei, pastinya banyak yang harus dipersiapkan. Dia adalah salah satu pemain top saat ini. Dia begitu konsisten penampilannya tahun ini, dan pastinya bukan lawan mudah untuk saya,” aku Gregoria terkait lawan yang dihadapinya pada partai final nanti.
Dari total sembilan pertemuannya dengan Chen Yu Fei, Gregoria baru dua kali menang dan tujuh pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan. Namun kali ini ia berharap bisa melakukan yang terbaik untuk Indonesia. “Saya mau fokus ke diri saya sendiri untuk melakukan yang terbaik. Saya mau mencoba semaksimal mungkin dengan tidak membebani diri saya sendiri. Yang penting main maksimal saja,” lanjut peraih gelar Kejuaraan Dunia Junior 2017 silam tersebut.
Selain persiapan, pemain kelahiran Wonogiri, 11 Agustus 1999 itu juga harus mengatasi rasa nyeri akibat cedera yang ia alami saat menghadapi pemain Amerika Serikat, Zhang Beiwen, pada babak semifinal, Sabtu (18/11/23). ‘Saat medical break, kapalan di telapak kaki kiri sobek. Cuma perlu digunting dan tidak mengganggu penampilan. Saya masih bisa meneruskan pertandingan,” ungkapnya.
Beruntung, Gregoria berhasil menyudahi pertandingan dengan kemenangan dua gim langsung, 21-12, 21-13, sekaligus melangkah ke final. “Puji Tuhan dan bersyukur, saya merasa senang bisa melangkah sampai ke final. Sejujurnya tahun ini saya juga ada target untuk bisa ada final lagi. Dan Puji Tuhan kali ini saya bisa maju ke final dan dikasih di sini,” ungkap Gregoria yang sebelumnya berhasil melaju ke babak semifinal Jepang Open pada bulan Juli lalu.
“Ada kebanggaan tersendiri bagi saya sendiri bisa berprestasi di Jepang. Sebelumnya saya lolos ke semifinal Jepang Open, Juli lalu. Saya senang bisa berprestasi baik di Jepang yang menjadi salah satu negara favorit saya,” tutupnya.
Pada pertandingan tersebut Gregoria mengakui jika sang lawan, Zhang Beiwen tidak dalam performa terbaiknya. Hal itu ia manfaatkan untuk menyelesaikan pertandingan dalam waktu 36 menit. (ius)