TRIBUNRAKYAT.ID – Langkah duo tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting ke semifinal BWF World Tour Finals 2023, ditentukan hingga laga terakhir yang berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Jumat (15/12/23). Jojo, sapaan akrab Jonatan menghadapi tunggal kelas wahid Tiongkok, LI Shifeng di Grup B, sementara Ginting bertemu andalan Denmark, Viktor Axelsen.
“Ini pasti jadi pertandingan yang penting, tetap berusaha semaksimal mungkin, sisanya biar Tuhan yang atur,” kata Jojo menanggapi pertandingan melawan Shifeng yang bakal menentukan nasibnya ke babak semifinal BWF World Tour Finals 2023.
Saat ini Jojo masih memimpin Grup B dengan dua poin dan selisih gim 4-0. Sedangkan di posisi kedua ada wakil Denmark, Anders Antonsen dengan satu poin dan selisih gim 2-2. Shifeng sendiri menguntit di urutan ketiga dengan satu poin dan selisih gim 2-2. Shifeng kalah head to head dari Antonsen setelah kalah dari wakil Denmark tersebut pada laga pembuka. Artinya, baik Jojo, Antonsen dan Shifeng masih sama-sama berpeluang lolos ke semifinal.
Mengutip dari Badminton Talk, Jojo lebih diuntungkan karena hanya butuh kemenangan satu gim di pertandingan terakhir melawan Shifeng di Grup B. Kemenangan atau kekalahan rubber game akan membawa Jojo ke semifinal. Jojo bahkan masih bisa lolos jika kalah dua gim langsung dari Li Shifeng, dengan catatan Kunlavut Vitidsarn bisa mencuri kemenangan setidaknya satu gim melawan Antonsen, atau Jojo kalah dari Shifeng dengan selisih poin kurang dari 16.
Sebaliknya, perjuangan Ginting akan sedikit berat untuk lolos ke semifinal pada laga terakhir melawan Axelsen di Grup A. Ada dua kemungkinan yang akan membawa Ginting lolos ke semifinal, yakni mengalahkan Axelsen dalam dua atau rubber game dengan catatan Kodai Naraoka (Jepang) mengalahkan Shi Yuqi (Tiongkok). Jika skenario kedua terjadi, Ginting akan lolos ke semifinal apapun hasil pertandingannya.
Namun Ginting ogah berangan-angan dan hanya fokus mengembalikan performanya di turnamen ini. “Fokus utamanya saya ke sini sebenarnya ingin mengembalikan performa karena di turnamen ini merupakan kesempatan yang bagus buat saya sebelum menutup akhir tahun,” ungkap Ginting menanggapi laga terakhir Grup A yang berlangsung, Jumat (15/12/23).
Saat ini Ginting memimpin Grup A dengan dua poin dan selisih gim 4-2, diikuti Yuqi dan Axelsen yang sama-sama mengoleksi satu poin. Namun Shi Yuqi unggul selisih gim, yakni 3-2 dari Axelsen (2-2). Sedangkan di posisi buncit, Naraoka yang belum sekalipun mendapatkan poin, dipastikan gagal menembus peringkat dua teratas Grup A usai takluk 17-21, 9-21 dari Axelsen, Kamis (14/12/23). Sementara Ginting kalahkan Yuqi 11-21, 21-7, 21-17.
“Seperti di gim pertama saya terpancing untuk menyerang terus tapi malah jadi bumerang, lalu gim kedua mencoba lebih tenang, lebih menikmati pertandingan dan lebih sabar mengolah bola. Di gim ketiga sebisa mungkin tidak kecolongan temponya, startnya, tadi Puji Tuhan bisa berjalan dengan baik. Setelah interval tetap fokus untuk menekan sambil sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan sendiri,” ulas Ginting usai pertandingan melawan Yuqi.
Di Grup B, Jojo kalahkan Antonsen 21-16, 21-18. Kemenangan itu sekaligus menjadikan rekor pertemuan Jojo dan Antonsen menjadi 4-5. “Sudah dua tahun lebih setelah pertemuan terakhir saya dengan Antonsen, dia sempat cedera dan sekarang sedang dalam periode kembali lagi jadi memang dari awal saya antisipasi kebangkitannya itu. Dan tadi berhasil meredam dengan lebih bisa menikmati setiap momennya,” ulas Jojo. (ius)