TRIBUNRAKYAT.ID – Tanggapi laporan warga terkait kualitas air yang menurun sejak hari Sabtu (16/12/23), Pemerintah Kota Bekasi bersama Perumda Tirta Patriot secara sigap tindaklanjuti persoalan tersebut.
Berdasarkan hasil tindak-lanjut di lapangan, dilaporkan bahwa pada Sabtu malam (16/12/23) pukul 21.00 WIB air baku ditemukan berbau. Kemudian pada pukul 23.35 WIB dilakukan pengecekan indikator bau di Saluran Air Palanta.
Hasilnya, tidak ditemukan bau dan tetap dilakukan proses produksi air baku dengan total 325 Lps untuk 3 Instalasi Pengolahan Air. Maka disimpulkan bahwa hasil produksi tersebut yang diduga menyebabkan bau, ketika sampai di rumah-rumah warga.
Selanjutnya, pada Minggu malam (17/12/23) pukul 23:30 WIB kondisi air baku ditemukan mulai berbau dan berbusa. Untuk itu, proses produksi dihentikan karena hasil parameter kualitas air baku tidak memenuhi syarat dan pada pukul 01.33 WIB, distribusi air ke masyarakat dihentikan untuk wilayah Pelayanan di Bekasi Barat dan Bekasi Utara.
Itu sama halnya dengan distribusi air ke wilayah Summarecon dihentikan pada pukul 02.54 WIB karena kondisi stock di reservoir atau tempat penyimpanan cadangan air telah habis.
Dari hasil laporan dan tindak-lanjut tersebut, pada Senin (18/12/23), sudah ditemukan titik terang bahwasannya kondisi air baku sudah tidak berbusa dan berbau, sehingga pada pukul 08.45 produksi air untuk distribusi ke masyarakat sudah kembali normal di angka 600 Lps.
Menanggapi hasil tersebut, Pejabat (Pj) Wali Kota Bekasi Gani Muhamad menuturkan bahwa “kami tidak akan tinggal diam menanggapi laporan atau pengaduan warga. Tentunya kami akan menindaklanjuti dan mengusahakan untuk mencari jalan keluarnya,” kata Gani dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/12/23).
“Alhamdulillah pagi ini sudah berangsur normal, produksi air baku sudah bertambah dan tidak berbau lagi. Akan kami pantau dan jaga terus kondisi normal seperti ini agar warga tetap nyaman serta tetap mendapatkan pelayanan terbaik,” tegas Gani. (wan/Humas Pemkot Bekasi)