TRIBUNRAKYAT ID – Peristiwa ‘heroik’ 10 November 1945 wajib menjadi motivasi skuad Bima Sakti untuk membuktikan betapa mereka layak berlaga di Piala Dunia U-17 2023. Syaratnya, mereka harus bisa mengatasi perlawanan Ekuador U-17 pada laga perdana fase Grup A di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jumat (10/11/23), pukul 19.00 WIB.
Keberadaan Timnas Indonesia U-17 di turnamen ini, terbilang cukup beruntung. Mundurnya Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, membuat FIFA lantas menunjuk Indonesia sebagai penggantinya. Penunjukkan itu, bukan tanpa alasan. Pasalnya, Indonesia yang batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena alasan ‘situasi terkini’, dianggap mampu menjadi host. Penolakan Israel di Piala Dunia U-20 2023, disebut-sebut menjadi alasan FIFA untuk mencabut status tuan rumah Indonesia saat itu.
Kini, kekecewaan masyarakat seolah terbayar dengan ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, menggantikan Peru. Namun hal itu belumlah cukup. Apalagi skuad Bima Sakti belum punya pengalaman berlaga di Piala Dunia U-17. Dari ketiga tim penghuni Grup A, hanya Indonesia U-17 yang tidak pernah sekalipun berlaga di ajang ini. Jangan heran jika Bima Sakti tidak ingin mengusung target yang terlalu muluk pada turnamen ini.
“Yang pasti saya tidak mau terlalu membebani pemain. Mereka juga sadar ini kesempatan yang langka,” ujar Bima Sakti. “Mereka sudah tahu tugas dan tanggung jawab. Selalu fokus dalam setiap pertandingan dan siap memberikan yang terbaik,” tambahnya lagi.
Pun, tidak berarti para pemain lepas dari tanggung jawab, terlebih jika peristiwa 10 November 1945 silam di Surabaya, bisa memotivasi Iqbal Gwijangge cs. Ya, peristiwa heroik yang dikenal sebagai Hari Pahlawan itu, melukiskan tekad dan semangat segenap rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Kini, di Stadion Gelora Bung Tomo, para pemain Timnas Indonesia U-17 akan berjuang hingga detik terakhir dalam usaha meraih poin.
Jika peristiwa heroik itu benar-benar dimiliki skuad Bima Sakti, hal itu tentu bisa menjadi ancaman bagi Ekuador U-17. Pelatih Ekuador U-17, Diego Martinez bahkan menolak untuk meremehkan Indonesia U-17. Menurutnya, dukungan dari 270 juta lebih penduduk Indonesia bisa memotivasi mereka, tepat di Hari Pahlawan. Oleh karena itu ia mempelajari kekuatan yang dimiliki skuad Bima Sakti.
Dilansir Ole, menurut Martinez, Indonesia punya kelebihan, terutama di teknik dan kecepatan. Kedua hal itulah yang bakal ia waspadai. “Kami telah melihat mereka bermain dan saya pikir mereka sangat bagus. Mereka mempunyai pemain bagus dan memiliki keterampilan dalam penguasaan bola yang hebat dan kecepatan yang baik. Saya pikir pertandingan melawan Indonesia akan menjadi pertandingan yang sangat sulit dan menantang bagi kami,” akunya.
Bagi Ekuador U-17, laga nanti menjadi penampilan keenam mereka di Piala Dunia U-17. Lolos ke ajang ini sebagai runner-up Piala Amerika Selatan U-17 2023, skuad Martinez akan mengusung target, yakni bisa melewati babak perempatfinal untuk pertama kalinya dalam sejarah. Martinez pun menegaskan bahwa untuk mencapai target tersebut, ia telah melakukan persiapan dengan maksimal. Sementara pada pertandingan lainnya di Grup A, Panama U-17 akan bentrok dengan Maroko U-17 untuk terlebih dahulu pada pukul 16.00 WIB. (ius)