TRIBUNRAKYAT ID – “Assalamualaikum Al-hamdulillah Kemarin satu pasien gigitan ular ditangani pakai SABU–Serum Anti Bisa Ular,” info ini disampaikan oleh Muhammad Arif Kirdiat, Minggu (18/02/24) pagi.
Kang Arif adalah relawan yg menghibahkan diri untuk Baduy. Dia bersama dua warga Baduy sebagai perwakilan Jumat (16/02/24) siang diundang ke kantor PWI Pusat di lantai 4, Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta untuk menerima bantuan SABU.
Mematikan
Warga Baduy, belakangan ini terancam ular tanah yang juga dikenal sebagai ranjau darat. Racunnya berbahaya dan mematikan. Empat jam saja racun mulai menyebar. Kalau terlambat ditangani, bagian tubuh yang terkena gigitan, umumnya tangan atau kaki mulai bengkak dan menghitam. Untuk menyelamatkannya diamputasi atau tidak jiwa tidak tertolong.
Serangan ular itu umumnya terjadi di ladang, ketika pembukaan lahan atau musim tanam.
Tiga bulan pada penghujung tahun 2023 diketahui 21 warga Baduy terkena gigitan ular. Di antaranya seorang meninggal. Seorang lagi diamputasi kakinya.
Adapun warga Baduy yang terkena gigitan ular itu bernama Darma (38), penduduk Kampung Cipiit, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Dia digigit ketika bekerja di ladang, Jumat lalu. Kemudian dibawa ke Pos Kesehatan Desa dan selanjutnya ke Puskesmas. Di sana tersedia SABU.
Baksos HPN
SABU merupakan bantuan dari Siloam Hospital Group untuk Bakti Sosial Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) bagi warga Baduy.
Bantuan SABU diserahkan oleh Jimmy Rambing, Corporate Public Relation (PR) and Media Relations PT Siloam International Hospitals, melalui Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan Sekjen Sayid Iskandarsyah.
“PWI mengucapkan terima kasih untuk perhatian dari RS Siloam Hospitals Group yang memberikan serum anti bisa ular untuk warga Baduy,” ujar Hendry.
Tim Baksos PWI Pusat yang terdiri dari M Nasir, Karim Paputungan dan Elly Sri Pujianti akhir Desember lalu melakukan survey ke Baduy. Dari situ diketahui bahwa warga Baduy sangat membutuhkan SABU.
“Berkat serum, pasien sudah bisa pulang ke rumah tadi pagi. Selamat,” tutur Arif. (*)