TRIBUNRAKYAT.ID- Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah, masyarakat Perumahan Papan Mas bersama DKM Masjid Daarussalam, Mekarsari, Tambun Selatan gelar Pawai Obor keliling kampung dan perumahan .
” Pawai obor ini perayaan 1 Muharram ini merupakan bentuk dari pengagungan syiar-syiar Allah SWT. Spirit yang terkandung dalam sebuah obor yang menyala pada momen pergantian tahun melambangkan semangat perubahan untuk melakukan hal baik yang lebih bermanfaat,” ujar H.Edi Siswanto, S.Sos, M.Si.
Pengurus serta Jama’ah DKM Daarussalam dalam memperingati Tahun Baru Islam ini, seesuai dengan Firman Allah SWT:
*اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ*
yang artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya [terdapat] empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama-sama orang yang bertakwa,” (QS. At-Taubah [9]: 36)
Di sisi lain, lanjut H.Edi Siswanto, Pawai obor menyimpan makna filosofis yang dalam.
“Obor yang menyala terang menjadi simbol cahaya, ilmu, dan petunjuk di tengah kegelapan. Ini mencerminkan harapan akan perubahan positif, semangat baru, dan hidup yang lebih baik di tahun yang akan datang,” ujar H.Edi Siswanto.
Tradisi perayaan Tahun Baru Hijriyah, lanjut H.Edi Siswanto, juga mengandung makna bahwa dengan mengadakan tradisi ini, bisa saling mempererat tali silaturahim. (agus suzana)