TRIBUNRAKYAT.ID – Ilmu Komunikasi (IK) terbilang menjadi salah satu jurusan baru yang didirikan di salah satu kampus di kota Bandung pada 2000 silam. Namun siapa sangka, jurusan yang telah mencetak sejumlah lulusan di beberapa wilayah di Indonesia itu, bisa langsung mengukir prestasi, meski terbilang ‘anak bawang’.
Salah satu diantaranya menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Mahasiswa (Poram) yang diselenggarakan pihak kampus pada 2001 silam. Saat itu, IK meraih satu gelar juara pertama, dua gelar juara kedua, dan satu gelar juara ketiga. Gelar juara pertama diraih IK dari cabang olahraga (cabor) catur. Sementara dua gelar juara kedua dipersembahkan dari cabor sepakbola dan bolabasket putri. Sedangkan juara ketiga datang dari cabor bolabasket putra.
“Bagi kita anak-anak IK, bisa menjadi juara umum di Poram saat itu, adalah sejarah yang tidak mungkin kita lupain. Angkatan baru dengan jumlah mahasiswa yang terbatas, tetapi bisa menjadi juara umum adalah sebuah pencapaian di luar harapan kita semua,” kata A. Ferry Yuniar yang saat itu selaku Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) IK kepada TR, Selasa (19/12/23).
Lebih lanjut, Darso, sapaan Ferry, tidak menampik bahwa perjuangan rekan-rekan mahasiswa saat itu tidak mudah. Karena IK yang saat ini hanya ingin sekadar berpartisipasi di Poram 2001, tidak memiliki ekspektasi yang muluk. Maklum, IK saat itu tidak memiliki angkatan atas dan juga angkatan bawah. Sehingga kekuatan mereka saat itu, hanya mengandalkan kekompakan dari dua kelas, yakni IK-1 dan IK-2 angkatan 2000.
“Saat itu dukungan kita, hanya berupa sumbangan dari pihak dosen secara pribadi dan sukarela serta swadaya dari kita semua (mahasiswa). Meski demikian, kami bisa membuktikan bahwa kami bisa menjadi Juara Umum di Poram 2001. Itu semua karena semangat dan tekad yang tinggi dari rekan-rekan yang turut berpartisipasi,” beber pria dengan nama depan Asep tersebut.
Kini, setelah 22 tahun lamanya, Ferry bersama para koleganya, berusaha melanjutkan semangat dan tekad untuk membentuk sebuah paguyuban. Selain menjalin silaturahim di antara para anggota, paguyuban tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi wadah dan mendorong kreativitas para anggota dalam menyalurkan aspirasi serta bakat dan minat yang mereka miliki.
“Nantinya paguyuban ini bisa menyatukan kembali para anggota yang kini sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, juga mendorong para anggota untuk menggelar berbagai kegiatan sosial dengan cara bergotong royong untuk maju berama. Salah satunya membantu mereka yang sedang dilanda musibah, seperti bencana alam, kecelakaan, sakit, hingga meninggal dunia,” harap Ferry.
Selain kegiatan sosial antar para anggota, paguyuban ini nantinya juga akan menggelar berbagai kegiatan rutin, seperti Reuni Akbar yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali. “Semua ini tentunya tidak akan bisa berjalan tanpa dukungan dari rekan-rekan. Untuk itu saya memohon dukungan dari para anggota untuk aktif dan berpartisipasi. Semoga dibentuknya paguyuban ini, bisa menjadi wadah bagi para anggota untuk mengatasi segala kesulitan untuk kita maju bersama,” tuntasnya. (*/ius)