TRIBUNRAKYAT.ID- Nelayan merupakan profesi yang penuh resiko karena pekerjaannya selalu berada di lautan luas. Atas dasar hal itu Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Perikanan menyerahkan kartu kepersetaan BPJS kepada 1.251 nelayan.
Penyerahan bantuan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) diserahkan langsung Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, Senin (19/05) di Tempat Pelelangan Ikan ( TPI) Tarumajaya.
Bersamaan hal itu bupati juga menyerahkan sarana-prasarana (sarpras) untuk nelayan sekaligus melaksanakan program pembudidaya ikan .
Kegiatan ini lanjut Ade, juga dalam rangka program 100 hari kerja ke pemimpinnya bersama Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi. Imam Santoso, menjelaskan, pihaknya menyerahkan bantuan BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.251 nelayan rentan di Kabupaten Bekasi melalui program “Nelayan Tangguh”. Bantuan ini mencakup jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
“Kami fasilitasi pemberian BPJS bagi para nelayan yang pekerjaannya sangat berisiko. Ini bagian dari upaya perlindungan sosial bagi mereka,” ujarnya.
Selain itu, dua kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Kecamatan Muaragembong dan Tarumajaya juga menerima hibah sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan budidaya dan pengolahan hasil perikanan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM perikanan, Dinas Perikanan juga memberikan pelatihan bagi 30 nelayan milenial di Balai Besar Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tegal.
“Mereka dibekali berbagai keahlian untuk bekerja di industri perikanan luar negeri seperti di Korea, Jepang, dan Taiwan,” katanya.
Tak hanya itu, Dinas Perikanan juga terus mengkampanyekan gerakan Gemar Makan Ikan sebagai upaya menurunkan angka stunting hingga 14 persen. (joko)
“