Banyak masyarakat Indonesia yang selama ini belum mengetahui bila Cheerleading sudah dianggap sebagai salah satu kegiatan olahraga. Selama ini orang awam mungkin hanya tahu pemandu sorak atau cheerleader yang makna harfiahnya adalah pelaku Cheerleading.
Masih banyak yang salah mengerti dimana Cheeerleading dianggap sebagai bagian tari dan hiburan sorak sorai semata. Ternyata, Cheerleading termasuk kegiatan olahraga, laiknya olahraga lainnya di dunia. Bahkan sejak akhir 2016 Komite Olimpiade Internasional telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Cheerleading menjadi bagian dari cabang olahraga.
Olahraga yang menggabungkan Cardio, Body Lifting serta Gymnastic ditambah Olah Gerak Koreografi yang apik menjadikan cheerleading ini memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Tidak hanya diperlukan fisik sehat saja. Mental kuat, tingkat disiplin dan dedikasi tinggi yang akan menghasilkan kekompakan tim sebagai sebuah kesatuan solid tentunya wajib dimiliki. Tidak ketinggalan, diperlukan faktor kunci yaitu keberanian! Keberanian untuk jatuh, terluka namun bangkit kembali.
Tahun ini menjadi momentum kembalinya ajang kejuaraan dunia Cheerleading setelah berlalunya pandemi selama dua tahun. Sebanyak 36 anak yang tergabung dalam Tim Nasional dengan kategori umur 7-15 tahun (kelompok Junior 1 dan 2) telah terpilih mewakili Indonesia membawa Merah Putih ke ajang Kejuaraan Dunia, Cheerleading World Championship yang diadakan di Kota Takasaki Jepang pada 23 sampai 30 November 2023.
Tim Nasional ini telah menyabet juara 1 dalam ajang Kejuaraan Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh FCSI, diikuti lebih dari 220 peserta, terdiri dari 66 tim berbagai kategori yang tersebar di berbagai kota Indonesia.
Federasi Dunia Sejak 1998
Di Indonesia, induk organisasi cherleading adalah FCSI (Federasi Cheerleading Seluruh Indonesia). FCSI ini merupakan anggota resmi dari IFC (International Federation of Cheerleading) yang bertaraf dunia, dibentuk pada tahun 1998. Tepatnya pada pertemuan ke-3 antara ECA (Asosiasi Pemandu Sorak Eropa) dan JCA (Asosiasi Pemandu Sorak Jepang) pada tanggal 5 Juli 1998 di Sky Bridge Hotel, Malmo, Sweden.
Berlatih keras sejak 2022 lalu, Tim Cheerleading Indonesia yang diasuh oleh pelatih dengan banyak pencapaian prestasi luar biasa baik nasional maupun internasional, Coach Wendy Zelda Helling ini akan tetap terus menjalankan proses latihan dengan mempertahankan daya juang tanpa kenal lelah.
“Dalam setiap hal yang kita lakukan termasuk berlatih dan bertanding, semua dilakukan dalam nama Tuhan, untuk kebesaran-Nya, sehingga prestasi yang dicapai dapat menjadi berkat bagi banyak orang, menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia khususnya,” kata Coach Wendy.
Minim Dukungan
Prestasi Perunggu yang telah diukir sebelumnya yakni pada tahun 2019 lalu dalam ajang Kejuaraan Dunia dan dibawah asuhan Coach yang sama, tentunya menjadi penyemangat, agar Merah Putih dapat terus berkibar mendunia melalui olahraga Cheerleading. Walaupun masih anak-anak, namun mereka sudah membuktikan komitmen melalui kerja keras mereka untuk terus berjuang melalui setiap latihan, mengalahkan diri sendiri untuk mencapai versi terbaik diri mereka. Seperti teman-teman lainnya, merekapun tetap harus bersekolah, tidak ketinggalan pelajaran dan tetap meraih nilai terbaik.
Bedanya, mereka masih harus mengorbankan waktu bermain dengan teman-temannya untuk giat dan keras berlatih. Pengorbanan yang dengan suka rela mereka berikan, demi berkumandangnya lagu Indonesia Raya di dunia internasional.
Selama ini perjuangan atlet cheerleading minim dukungan dan perhatian. Mereka berharap dengan prestasi di kancah internasional bisa membuka mata masyarakat Indonesia, Lembaga Swasta, Lembaga Pemerintahan, khususnya Kemenpora hingga Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang terhormat sehingga bisa mendapat dukungan lebih besar lagi ke depannya.