TRIBUNRAKYAT.ID – Belasan ekor anak ular kobra berkeliaran di areal perkantoran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi. Berdasarkan pantauan TR hingga Jumat (12/10/23), anak ular kobra yang sudah ditangkap, mencapai 15 ekor dan belum ditemukan induknya.
Ya, sejak sepekan terakhir, para pegawai di perkantoran DP3A, sempat dibuat panik setelah ditemukan anak ular kobra yang ditemukan secara bertahap. Bahkan sejumlah anak ular kobra tersebut sempat ‘nangkring’ di mesin printer dan selebihnya berkeliaran di kolong meja.
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan pawang ular pun didatangkan untuk menangkap anak-anak ular tersebut. Tidak ketinggalan, Asep yang sehari-hari bertugas sebagai office boy, ikut menangkap anak ular tersebut, kemudian dimasukkan ke botol air mineral.
Menurut Asep, diperkirakan masih ada beberapa ekor anak ular kobra yang masih bersembunyi di beberapa tempat. Biasanya, lanjut Asep, setiap ular bertelur antara 15-20 butir untuk kemudian menetas. “Kalau induk ular seusai menetas biasanya pindah ke tempat lain,” terang Asep, seperti dikutip Exposkota.com, Sabtu (13/01/23).
Yang dikhawatirkan para pegawai DP3A Kabupaten Bekasi, masih ada anak ular yang bersembunyi dan beberapa lama kemudian menjadi besar. Diterangkan Asep, penghujan seperti saat ini memang waktunya telur-telur ular menetas.
“Musim kawin ular itu pada musim kemarau. Jika ada anak ular, itu hasil netasan 3-4 bulan lalu. Musim hujan memang waktunya mereka menetas,” ujar Asep.
Seekor induk ular kobra, biasanya dapat bertelur 15-20 butir sekali waktu. Menurut Asep, usai kawin, induk ular akan bertelur dan meninggalkan sarangnya. Dia tidak seperti lebah yang ratu tawonnya berdiam di sarang. Oleh karena itu, ketika menemukan anak ular, masyarakat tak perlu mencari induk ularnya. (*/jun)