TRIBUNRAKYAT.ID – Turnamen akhir tahun BWF World Tour Finals 2023 telah berakhir, Minggu (17/12/23). Tidak satupun wakil Indonesia yang berhasil melaju ke partai final pada turnamen yang digelar di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Tiongkok tersebut.
Pencapaian tertinggi wakil Indonesia pada turnamen bergengsi tahun ini, yakni menembus babak semifinal yang diwakili Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dari ganda putra dan Jonatan Christie dari sektor tunggal putra. Langkah Fajar/Rian dihentikan oleh Liang Weikeng/Wang Chang (Tiongkok) pada babak semifinal dengan skor 20-22, 21-12, 16-21. Sedangkan langkah Jojo, sapaan Jonatan dihentikan Shi Yuqi dengan skor 16-21, 15-21.
“World Tour Finals adalah ujian akhir tahun ini, kita belum berhasil karena hanya dua sektor yang mencapai semifinal, ditargetkan final ternyata belum mampu tercapai. Saya harap semua tetap semangat, dengan hasil ini saya bisa memicu dan menjadi rapor untuk mengevaluasi dengan sangat serius bagi atlet dan para pelatih,” kata Rionny Mainaky, selaku Kabid Binpres PP PBSI.
“Saya sebagai Kabid Binpres akan bekerja ekstra lebih keras untuk mempersiapkan atlet yang akan turun di kejuaraan tahun depan. Ini perlu kerjasama tim dari bebagai pihak untuk mendukung target yaitu meraih medali di Olimpiade 2024 di Paris,” lanjutnya.
Sementara itu, Aryono Miranat, selalu pelatih ganda putra PP PBSI mengaku, ada banyak evaluasi yang akan dilakukan. “Memang ada beberapa yang masih perlu diperbaiki ,yaitu defense harus lebih rapat dan kuat, servis dan pengembalian servis harus menjadi perhatian lebih, unforced errors harus dikurangi, kondisi fisik harus ditingkatkan lagi. Semuanya sudah dilakukan hanya memang masih belum sempurna, masih harus terus diperbaiki, ditingkatkan, semoga ke depannya bisa terus konsisten dan lebih meningkat lagi performanya,” ujar Aryono.
Secara keseluruhan performa Fajar/Rian diakui sudah cukup baik. “Performa Fajar/Rian di World Tour Finals 2023 cukup baik dan ada peningkatan daripada penampilan sebelum-sebelumnya, semoga bisa kembali pada performa ketika di awal-awal tahun 2023 ketika menjuarai beberapa turnamen. Masalah cedera harus benar-benar tuntas, dirawat dengan baik supaya tidak mengganggu di persiapan sebelum pertandingan dan pada saat pertandingan,” bebernya.
Dari sektor tunggal putra, Irwansyah melihat performa Anthony Sinisuka Ginting yang finis di urutan ketiga Grup A dan juga Jojo. “Ginting sudah menunjukkan permainan yang luar biasa. Memang ada pola stroke yang harus dimajukan lagi untuk membuat Ginting menjadi satu pemain yang lebih komplit. Dan kejuaraan-kejuaraan yang dijalani setiap saat ini untuk memperbaiki yang masih kurang agar di puncak kejuaraan di Olimpiade nanti semuanya sudah menjadi istimewa,” jelasnya.
“Untuk Jonatan Christie, dari permainannya di World Tour Finals ini menurut saya sudah luar biasa juga. Hanya saat melawan Shi Yuqi (semifinal) terlalu mengikuti irama permainan lawan dan sedikit ragu untuk lebih menyerang, sehingga lawan pun menjadi percaya diri dengan pukulan-pukulan menyerangnya,” sambungnya.
“Tapi dari keseluruhan, Ginting dan Jonatan sudah mencoba bermain semaksimal mungkin. Dan saya sebagai pelatih merasa cukup puas dan bangga dengan permainan mereka. Insya Allah di tahun 2024, mereka bisa mendapat gelar yang lebih banyak,” tegas pelatih tunggal putra PP PBSI tersebut.
Gelar juara tunggal putra BWF World Tour Finals 2023 sendiri diraih Viktor Axelsen (Denmark). Sementara gelar ganda putra diraih pasangan Korea, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae. Untuk gelar tunggal putri diraih Tai Tzu-ying (Taiwan). Sedangkan gelar ganda putri disabet wakil Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan. Gelar ganda campuran diraih Zheng Siwei/Huang Yaqiong. (ius)