TRIBUNRAKYAT.ID – Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie mengatakan bahwa menghadapi Kunlavut Vitidsarn (Thailand) pada putaran pertama fase Grup B, tidak akan mudah. Ia pun memperkirakan pertandingan yang akan berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Rabu (13/12/23), akan ada adu kesabaran.
Diketahui, pertemuan Jojo, sapaan Jonatan bukanlah yang pertama kalinya. Sejauh ini kedua pemain susah bertemu sebanyak tujuh kali dimana Jojo unggul 4-3. Terakhir, Jojo mampu menghentikan Kunlavut dengan skor identik, 21-16, 21-16 pada Kapan Open 2023 lalu. Namun kemenangan mudah itu, tidak ingin membuat Jojo lengah.
Menurut Jojo, menghadapi Kunlavut kali ini kemungkinan bakal ada adu kesabaran. “Besok lawan Kunlavut, saya harus lebih sabar, lebih tenang. Dia adalah salah satu pemain yang pintar. Dengan kondisi lapangan, mungkin pertandingan akan ada adu kesabaran,” kata pebulutangkis unggulan kedua di BWF World Tour Finals 2023 ini.
Bicara soal peluang merebut gelar, Jojo bahkan mengaku cukup sulit. Maklum, kedelapan pemain yang tampil di sektor tunggal putra, adalah para pemain ‘kelas kakap’ yang punya tingkat kesulitan berbeda-beda. “Semua sama saja, delapan pemain ini kan punya performa stabil sepanjang tahun. Jadi sebenarnya undian bagaimanapun sama-sama bagus,” tutup pemain kelahiran Jakarta, 15 September 1997 silam tersebut.
Pertandingan lain
Sementara itu pada pertandingan lainnya di Grup A tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting bakal menghadapi Kodai Naraoka. Ini akan menjadi pertemuan ketiga Ginting melawan pebulutangkis asal Jepang tersebut. Pada dua pertemuan sebelumnya, Ginting selalu mampu mengalahkan Naraoka, yakni pada Singapore Open 2022 dan Hylo Open 2022.
Di sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung bakal menghadapi Tai Tzu Ying. Jorji, sapaan Gregoria, sejauh ini sudah delapan kali menghadapi wakil Hong Kong tersebut, dimana pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah tersebut selalu menuai kekalahan. Tidak heran jika Jorji bertekad untuk langsung fokus pada pertandingan.
“Besok lawan Tai Tzu Ying, saya ingin bisa langsung in dan tidak terlalu lama beradaptasi. Dia adalah pemain yang skilfull dan itu yang harus benar-benar saya waspadai. Semua pukulan dan arah bolanya sangat berbahaya,” kata Gregoria.
Sementara di sektor ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan menghadapi pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara demi bisa menjaga fokus di setiap pertandingan. Sejauh ini kedua pasangan baru sekali bertemu, yakni pada Indonesia Open 2022. Saat itu Apriyani/Fadia sudah payah kalahkan Mayu/Wakana 21-7, 17-21, 21-17.
Kali ini, Fadia tidak ingin terlalu terbebani dengan kemenangan itu demi menjaga fokus dari pertandingan ke pertandingan. “Kami mengincar hasil lebih baik dari tahun lalu tapi tidak mau terlalu membebani diri sendiri. Melawan Mayu/Wakana besok kami harus siap capek. Tipikal mereka ulet jadi kami harus tahan,” ungkap Fadia. (ius)